PENETAPAN KADAR FENOLIK EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

  • SITI NURHAIDA RAMADHANI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Keywords: Biji kakao (Theobroma cacao L.); Fenolik; Ekstrak Etanol; Spektrofotometer UV-Vis

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman yang telah banyak dibudidayakan. Bagian buah kakao yang sering dimanfaatkan yaitu berupa bijinya. Kakao (Theobroma cacao L.) biasanya dikonsumsi dalam bentuk makanan ataupun minuman cokelat yang mengandung senyawa fenolik serta memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi stres dan depresi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, melawan kanker, menurunkan risiko kolesterol dan serangan jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik ekstrak etanol pada biji kakao (Theobroma cacao L.). Senyawa fenolik dalam biji kakao diekstraksi menggunakan metode sonikasi dengan pelarut n-heksan dan etanol 70%. Kadar fenolik ditentukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible dengan pereaksi Folin-Ciocalteau dan absorbansi diukur pada panjang gelombang maksimum 749 nm sebagai pembanding digunakan asam galat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai persen rendamen untuk ekstrak kental n-heksan sebesar 15,70% dan ekstrak kental etanol sebesar 7,60%. Dan rata-rata kadar fenolik ekstrak etanol biji kakao adalah 4,866 mgGAE/g ekstrak.

References

[1] N. F. U. Attahmid, A. Rauf, dan M. Yusuf, “Formulasi Minuman Imunomodulator dari Biji Kakao Pilihan Klon Sulawesi Barat dengan Penambahan Kayu Manis (Cinnammomum cassia) Formulation Immunomodulator Drinks From Selected Cocoa Beans Clone West Sulawesi With Addition Cinnamons (Cinnammomum cassia),” vol. 21, no. 2, 2021.
[2] C. E. Dhurhania dan A. Novianto, “Uji Kandungan Fenolik Total dan Pengaruhnya terhadap Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Bentuk Sediaan Sarang Semut (Myrmecodia pendens),” J. Farm. Dan Ilmu Kefarmasian Indones., vol. 5, no. 2, Jul 2019.
[3] M. A. Iflahah, N. M. Puspawati, dan N. M. Suaniti, “Aktivitas Antioksidan Biji Kakao ( Theobroma cacao L .) Dalam Menurunkan Kadar 8-Hidroksi- 2 ’ -Deoksiguanosin,” Indones. E-Journal Appl. Chem., vol. 4, no. 2, 2016.
[4] Y. T. C. Kusuma, S. Suwasono, dan S. Yuwanti, “Pemanfaatan Biji Kakao Inferior Campuran Sebagai Sumber Antioksidan Dan Antibakteri,” Berk. Ilm. Pertan., vol. 1, no. 2, hal. 33–37, 2013.
[5] Baihakki, Feliatra, dan T. Wikanta, “Extraction Of Polyphenol From Sargassum sp. and Its Entrapment In The Nanochitosan,” J. Online Mhs., vol. 2, no. 1, 2015.
[6] R. R. Utami, S. Supriyanto, S. Rahardjo, dan R. Armunanto, “Aktivitas Antioksidan Kulit Biji Kakao dari Hasil Penyangraian Biji Kakao Kering pada Derajat Ringan, Sedang dan Berat,” Agritech, vol. 37, no. 1, 2017.
[7] S. Sekarsari, I. W. R. Widarta, dan A. A. G. N. A. Jambe, “Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi dengan Gelombang Ultrasonik terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.),” J. Ilmu dan Teknol. Pangan, vol. 8, no. 3, 2019.
[8] N. Hafidhah, R. F. Hakim, dan F. Fakhrurrazi, “Pengaruh Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Pertumbuhan Enterococcus faecalis pada Berbagai Konsentrasi,” J. Caninus Denstistry, vol. 2, no. 2, 2017.
[9] A. A. C. Wibawa, “Kapasitas Total Antioksidan Ekstrak Metanol Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis,” Hydrog. J. Kependidikan Kim., vol. 9, no. 1, 2021.
[10] E. A. Maulana, I. A. R. A. Asih, dan M. Arsa, “Isolasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Ekstrak Daun Jambu Biji Putih (Psidium guajava Linn),” J. Kim., vol. 10, no. 1, 2016.
[11] M. Tahir, A. Muflihunna, dan S. Syafrianti, “Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis,” J. Fitofarmaka Indones., vol. 4, no. 1, 2017.
[12] I. Fajriaty, H. IH, dan R. Setyaningrum, “Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis dari Ekstrak Etanol Daun Bintangur (Calophyllum soulattri Burm. F.),” J. Pendidik. Inform. dan Sains, vol. 7, no. 1, 2018.
[13] S. Sam, A. Malik, dan S. Handayani, “Penetapan Kadar Fenolik Total dari Ekstrak Etanol Bunga Rosella Berwarna Merah (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis,” J. Fitofarmaka Indones., vol. 3, no. 2, 2016.
[14] P. Riwanti, F. Izazih, dan A. Amaliyah, “Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50,70 dan 96% Sargassum polycystum dari Madura,” J. Pharm. Anwar Med., vol. 2, no. 2, 2018.
[15] M. E. Setyantoro, H. Haslina, dan S. B. Wahjuningsih, “Pengaruh Waktu Ekstraksi dengan Metode Ultrasonik terhadap Kandungan Vitamin C,Protein, dan Fitokimia Ekstrak Rambut Jagung (Zea mays L.),” J. Teknol. Pangan dan Has. Pertan., vol. 14, no. 2, 2019.
[16] Mukhriani, R. Sugiarna, N. Farhan, M. Rusdi, dan M. Ikhlas Arsul, “Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Anggur (Vitis vinifera L),” Ad-Dawaa J. Pharm. Sci., vol. 2, no. 2, 2019.
[17] Y. Alen, F. L. Agresa, dan Y. Yuliandra, “Analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Rebung Schizostachyum brachycladum Kurz (Kurz) pada Mencit Putih Jantan,” J. Sains Farm. Klin., vol. 3, no. 2, 2017.
[18] A. Aminah, N. Tomayahu, dan Z. Abidin, “Penetapan Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis,” J. Fitofarmaka Indones., vol. 4, no. 2, 2017.
[19] M. R. Ariq, K. Afriani, D. Zuliandanu, dan Suhartini, “Verifikasi Metode Uji Penetapan Kadar Tembaga (Cu) dalam Air Permukaan secara Spektrofotometri Serapan Atom,” War. Akab, vol. 46, no. 1, 2022.
[20] A. Adriani dan R. Safira, “Analisa Hidrokuinon Dalam Krim Dokter Secara Spektrofotometri Uv-Vis,” Lantanida J., vol. 6, no. 2, 2018.
[21] R. A. Wibowo dan A. A. Kurniawan, “Analisis Korelasi Dalam Penentuan Arah Antar Faktor Pada Pelayanan Angkutan Umum Di Kota Magelang,” J. Electr. Eng. Comput. Inf. Technol., vol. 1, no. 2, 2020.
Published
2024-03-23
Section
Articles